Kemenpora RI Latih Pemuda Belu Kembangkan Usaha Berbasis Potensi Lokal

LIPUTAN TIMOR, ATAMBUA - Asisten Deputi Bina Kepemudaan Badan Usaha dan Swasta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Muhammad Adsan, S.IP, membuka secara resmi Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Miskin Ekstrem di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Jumat (07/11/2025).

Kegiatan yang digelar di Aula Lantai Satu Kantor Bupati Belu ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan semangat wirausaha pemuda berbasis potensi lokal.

Dalam sambutannya, Muhammad Adsan menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Belu atas dukungan dan komitmen dalam mendorong pengembangan ekonomi pemuda di daerah perbatasan.

“Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Belu atas dukungannya. Kewirausahaan menjadi sangat penting karena merupakan upaya untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide inovatif yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Adsan, kewirausahaan memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi pemuda usia produktif. 

Ia menyoroti bahwa jumlah pengusaha muda Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 1,61% atau sekitar 700.000 orang dari total 64 juta pemuda secara nasional.

“Angka ini masih jauh tertinggal dibandingkan negara maju seperti Singapura yang telah mencapai lebih dari 8%,” jelasnya.

Adsan menegaskan bahwa Pemkab Belu menunjukkan perhatian besar terhadap pengembangan kepemudaan, terutama dalam membuka peluang kerja dan ruang ekonomi berbasis usaha lokal.

Melalui pelatihan ini, lanjutnya, minat dan bakat pemuda akan diarahkan agar mampu masuk dunia usaha secara terstruktur dan berkelanjutan.

“Kita akan dorong bagaimana pemuda dapat mengakses permodalan, pemasaran, inkubasi usaha, dan literasi keuangan. Kewirausahaan tidak hanya soal memproduksi, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” paparnya.

Selain keterampilan teknis, Adsan menekankan pentingnya mental wirausaha seperti keberanian mengambil risiko, keuletan, dan komitmen jangka panjang.

“Wirausaha sejati bukan hanya yang bisa bertahan sendiri, tetapi yang mampu menggaji orang lain dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemuda Belu untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, sekaligus mempercepat upaya pengentasan kemiskinan ekstrem melalui peningkatan produktivitas dan kemandirian ekonomi. (Red)

Next Post Previous Post