Pulau Komodo Jadi Fokus Investasi Uni Emirat Arab dalam Sektor Pariwisata

LIPUTAN TIMOR, KOTA KUPANG - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan dana sebesar US$5 juta atau sekitar Rp80 miliar untuk mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan UEA di sektor ekonomi dan pariwisata.

Dukungan tersebut diumumkan oleh Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri, saat bertemu Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma di Kantor Gubernur NTT, Kupang, Jumat (7/11/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Abdulla hadir bersama sejumlah pejabat Kedutaan Besar UEA di Jakarta, termasuk Kepala Seksi Hubungan Ekonomi Meera Al Azeezi, Analis Politik Abdul Rahman Ali, serta Analis Ekonomi A.M. Farul Baqi.

Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu diawali dengan pemutaran video profil Provinsi NTT dan paparan potensi investasi di sektor pariwisata, perikanan, serta infrastruktur.

“Kami sangat bersyukur atas kunjungan Anda di NTT. Kami berharap perjalanan kalian menyenangkan,” ujar Wakil Gubernur Johni Asadoma dalam sambutannya. 

Ia juga menyampaikan harapan agar kerja sama dengan UEA tidak hanya berfokus pada pariwisata, tetapi juga dapat mendukung program pengentasan stunting, peningkatan sektor perikanan, kesehatan, dan infrastruktur.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Abdulla Salem AlDhaheri menegaskan komitmen negaranya untuk menjadi bagian dari kisah sukses pembangunan NTT, khususnya dalam bidang pariwisata.

“Nusa Tenggara Timur selalu kami perhitungkan. Kalian memiliki begitu banyak potensi,” ujarnya.

Menurut Abdulla, kerja sama ini menjadi wujud hubungan bilateral yang terus berkembang antara Indonesia dan UEA yang telah terjalin hampir 48 tahun. 

Ia berharap, menjelang usia ke-50 hubungan diplomatik, kedua negara dapat memperluas kolaborasi ke sektor-sektor baru seperti pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan pariwisata berkelanjutan.

“Komodo membutuhkan ekosistem yang lebih baik, cara yang lebih baik dalam menampilkan potensi wisata dan pelestariannya,” kata Abdulla.

“Proyek ini juga akan melibatkan lembaga pendidikan lokal seperti Universitas Nusa Cendana agar pengembangan ekosistem komodo dapat dilakukan secara berkelanjutan.”

Abdulla menjelaskan, dana sebesar US$5 juta akan disalurkan melalui kementerian terkait di UEA dan difokuskan untuk mendukung pelestarian komodo serta pengembangan fasilitas pariwisata yang ramah lingkungan di Pulau Komodo dan Labuan Bajo.

“Proyek ini sudah lama dicanangkan, dan kini kami berharap dapat segera diwujudkan melalui kerja sama yang konkret antara kedua negara,” tambahnya.

Dengan masuknya investasi dari Uni Emirat Arab ini, Pemerintah Provinsi NTT berharap pariwisata di Pulau Komodo dan wilayah sekitarnya semakin berkembang, sekaligus membawa dampak ekonomi bagi masyarakat lokal.

(Red)

Next Post Previous Post