NTT Gandeng GAK Healthcare Pakistan Bangun Pusat Pendidikan dan Riset Kesehatan
![]() |
| CEO GAK Healthcare, Yasir Akbar Niazi (kiri), bersama Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Kamis (11/9). |
LIPUTAN TIMOR, KOTA KUPANG - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menerima kunjungan delegasi GAK Healthcare International dari Pakistan di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (11/9).
Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama di sektor layanan medis, pendidikan kedokteran, pembangunan fasilitas kesehatan, hingga riset dan pengembangan.
Delegasi dipimpin langsung oleh CEO GAK Healthcare, Yasir Akbar Niazi, dan didampingi oleh mitra konsultan dari RSM Pakistan & Indonesia, perwakilan KBRI Islamabad, pejabat Kementerian Luar Negeri RI, serta mitra lokal dari Indonesia.
“Salah satu kebutuhan mendesak di NTT adalah tenaga dokter spesialis. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini karena membuka peluang tidak hanya memperkuat layanan rumah sakit, tetapi juga mendidik generasi muda NTT dengan standar internasional,” ujar Melki dalam keterangannya.
Dalam pertemuan tersebut, CEO GAK Healthcare menyampaikan tiga fokus utama kerja sama, yaitu:
1. Penyediaan dokter spesialis untuk mengatasi kekurangan tenaga medis;
2. Pendirian institusi pendidikan kedokteran di NTT;
3. Pembangunan laboratorium dan fasilitas riset kesehatan untuk memperkuat kapasitas tenaga lokal.
Melki juga menegaskan bahwa semua upaya ini akan tetap mengacu pada regulasi nasional, khususnya UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, agar keberadaan dokter asing tetap legal dan berdampak positif bagi masyarakat.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepahaman awal yang akan ditindaklanjuti di tingkat nasional dengan kementerian terkait.
Langkah awal yang disepakati adalah pengiriman dokter spesialis ke NTT, disusul dengan penyusunan peta jalan pembangunan pusat pendidikan dan riset kesehatan di wilayah tersebut.
Dengan kerja sama ini, NTT diharapkan tidak hanya keluar dari krisis tenaga medis, tetapi juga menjelma menjadi salah satu pusat pengembangan layanan dan pendidikan kesehatan di Indonesia Timur.
(Red)


.jpg)