Gubernur NTT Minta Dukungan Pembangunan Sekolah dan Puskesmas Pascabencana Lewotobi
![]() |
Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) ketika membahas percepatan penanganan Pascabencana Erupsi Gunung Lewotobi, Kamis (21/8). |
LIPUTAN TIMOR, JAKARTA - Pemerintah terus mempercepat upaya penanganan pascabencana erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki melalui sinergi lintas kementerian dan lembaga. Hal ini dibahas dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, pada Kamis (21/8).
Rapat tersebut secara khusus membahas percepatan program penanganan dampak bencana di Kabupaten Flores Timur dan pembahasan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, yang hadir bersama Bupati Flores Timur, menyampaikan apresiasi atas perhatian serius pemerintah pusat dalam penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi.
“Kami menyampaikan terima kasih karena ini merupakan rapat kedua yang kami ikuti bersama Bupati untuk membahas konsolidasi berbagai program penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi,” ujar Melki Laka Lena dalam rapat.
Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi mendukung penuh langkah-langkah percepatan yang sedang dilakukan. Sejauh ini, menurutnya, berbagai persiapan penanganan berjalan baik, khususnya dengan dukungan kuat dari BNPB dan Kementerian Sosial.
Gubernur NTT juga meminta dukungan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mempercepat pembangunan sekolah-sekolah yang terdampak serta dari Kementerian Kesehatan untuk membangun kembali puskesmas yang rusak di wilayah perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur.
Tak hanya fokus pada infrastruktur, pemerintah daerah bersama berbagai pihak juga mulai menyiapkan skema sumber pendapatan baru bagi para pengungsi, guna mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat terdampak di Flores Timur.
Rapat ini menjadi bagian penting dari langkah strategis pemerintah dalam mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi, memastikan masyarakat terdampak dapat segera kembali hidup secara normal dan produktif.
(Red)