Kota Kupang Berbenah: Tiga Program Prioritas Christian Widodo-Serena Francis di 100 Hari Kerja

Christian Widodo–Serena Francis Selesaikan 30 Persen Janji Kampanye di 100 Hari Pertama. Foto : Juarni V.P. Manno Raga

LIPUTAN TIMOR, KOTA KUPANGMemasuki hari ke-100 masa jabatannya, Walikota Kupang dr. Christian Widodo dan Wakil Walikota Serena Francis menyatakan telah menyelesaikan 30 persen dari total janji kampanye mereka.

Fokus utama pemerintahan baru ini terletak pada tiga sektor krusial yakni pengelolaan sampah, reformasi birokrasi, dan penguatan pelaku UMKM lokal.

Dalam acara media gathering bersama anggota DPRD Kota Kupang dan pejabat seluruh OPD di Hotel Harper Kupang, Christian memaparkan bahwa pemerintahannya tidak ingin terjebak pada seremoni belaka, melainkan lebih fokus untuk eksekusi kebijakan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.

“Kami datang dengan janji dan arah kerja yang konkret. Kota Kupang butuh perubahan menyeluruh, dimulai dari hal paling dasar seperti sampah,” ujar Christian, Kamis (14/8).

Tantangan Pertama: Sampah Kota

Kota Kupang selama ini dikenal dengan permasalahan sampah kronis. Untuk itu, dalam 100 hari awal, Pemkot Kupang merancang pembangunan wastehouse di enam kecamatan. Langkah ini diambil guna mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak dan mendorong pengolahan sampah di tingkat wilayah.

UMKM Naik Kelas, Bukan Sekadar Slogan

Sektor UMKM juga masuk radar prioritas. Dalam 100 hari pertamanya, Pemkot memfasilitasi untuk legalisasi berbagai usaha mikro dengan memberikan pelatihan dasar manajemen usaha, serta menghubungkan pelaku UMKM dengan pasar melalui event kolaboratif seperti komunitas kampus dan lembaga swasta.

Birokrasi yang Melayani, Bukan Menghambat

Selain persoalan infrastruktur sosial, reformasi birokrasi juga menjadi prioritas Christian–Serena. Salah satu langkah awal adalah menuntaskan pembayaran TPP pegawai tepat waktu, serta mempercepat penyerahan SK PPPK yang sempat tertunda.

Langkah 100 hari kerja dr. Christian Widodo dan Serena Francis menunjukkan pendekatan pragmatis yang langsung menyentuh problem kota. Fokus pada pelayanan dasar, efisiensi birokrasi, dan ekonomi rakyat menjadi catatan positif awal. 


(Juarni V.P. Manno Raga)


Next Post Previous Post